BANGKA BARAT — Sat Pol PP Kabupaten Bangka Barat mengamankan satu orang yang melakukan penambangan bijih timah di sekitar sumber air baku Perumdam Tirta Sejiran Setason, di Kampung Puput, Kelurahan Sungai Daeng, Kecamatan Mentok, Rabu ( 18/10/2023 ).
Kasat Pol PP dan Damkar Bangka Barat Sidarta Gautama mengatakan, pelaku merupakan warga setempat yang menambang menggunakan mesin kecil.
Namun orang tersebut tidak diproses lebih lanjut dan hanya diminta membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.
“Hari ini kita mengamankan satu orang, yang mengganggu aktivitas operasional PDAM. Tapi sudah kami tangkap yang bersangkutan sudah kami panggil ke kantor untuk dimintai keterangan dan diminta untuk membuat surat pernyataan di atas materai,” ujar Sidarta Gautama saat dikonfirmasi via telepon, Rabu ( 18/10 ) siang.
Menurut Sidarta, lokasi yang diobok – obok penambang berada di belakang Kantor Perumdam Tirta Sejiran Setason. Walaupun menambang menggunakan mesin kecil, aktivitas tersebut tetap saja mengganggu operasional Perumdam, yang saat ini sedang berupaya memberdayakan semua sumber air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah musim kemarau.
“Dia hanya pakai mesin kecil tapi tetap mengganggu. Dia tidak masuk kawasan, cuma aktivitas dia mengganggu operasional Perumdam. Jadi kami bawa ke kantor orangnya supaya jangan diulangi lagi lah. Karena dia baru sekali menambang di lokasi itu, kalau sampai dua kali akan kita proses,” cetus Sidarta .
“Barang buktinya suruh dia angkat karena rumahnya dekat situ, kita suruh beresin. Angkat dari lokasi dan dikosongkan lokasinya. Jadi jangan gara – gara aktivitas dia orang banyak yang dirugikan. Air jadi jadi keruh dan jadi kecil gara – gara air tertahan karena aktivitas dia,” sambungnya.
Sidarta pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan penambangan di sepanjang aliran sumber air baku Perumdam Tirta Sejiran Setason. Apalagi saat ini sedang musim kemarau, di mana semua orang sedang kesulitan sumber air bersih.
“Jadi karena kita masih dalam kondisi musim kemarau, di mana sumber – sumber air kita sedang sulit terutama di Mentok ini. Maka kepada seluruh masyarakat untuk tidak mengganggu aliran air sumber – sumber Perumdam seperti jalur mulai dari Puput sampai ke Sinar Menumbing, itu jangan diganggu. Kalau diganggu akan kami tindaklanjuti karena kita sedang kesulitan air,” imbau Sidarta Gautama.