Laut Tembelok Kembali di Tambang itu Hoak

Hukum dan Kriminal4136 Dilihat

BANGKA BARAT — Kasat Polairud Polres Bangka Barat Iptu Sugiyanto merasa bingung dengan kemunculan berita media online bahwa laut Tembelok di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mentok seolah – olah kembali ditambang.

Padahal pihaknya selalu rutin memantau perairan tersebut bahkan berkoordinasi dengan nelayan setempat.

“Hingga saat ini kita rutin melakukan pemantauan di daerah laut Tembelok. Kita juga aktif berkoordinasi dengan warga nelayan, terkait informasi penambang ilegal yang akan menambang di Tembelok. Termasuk saat ada pemberitaan, apalagi sampai ada bentrok, konflik dan semacamnya. Kita langsung gerak mengecek lokasi dan tidak ditemukan apa – apa,” kata Iptu Sugiyanto, Sabtu ( 27/5/23 ).

Menurut Sugiyanto pihaknya melakukan koordinasi dengan nelayan setempat agar apabila ada aktivitas penambangan di Tembelok dapat segera diketahui.

Hal senada juga disampaikan Ketua Nelayan Tembelok, Fajli. Menurut dia pemberitaan laut Tembelok kembali ditambang tidak benar atau hoax karena tidak sesuai dengan fakta.

“Ini tidak benar, ini terasa mengadu domba jika dikatakan ada penambangan, sudah boleh menambang, ada bentrok, konflik. Itu bohong Pak, itu hoax. Silahkan lihat sendiri. Kita bingung itu wartawan mana? Dan siapa sumbernya? Itu tidak berdasar dan meresahkan. Suruh wartawannya tunjukkan bukti dokumentasi dan data, bahwa berita yang mereka buat itu bukan hoax,” kata Fajli.

Menurut Fajli kali terakhir ada aktivitas penambangan ilegal di perairan Tembelok saat akhir bulan puasa lalu, sekitar April 2023.

Setelah itu aktivitasnya puluhan ponton ilegal di laut Tembelok berhenti sebelum Idul Fitri 1444 Hijriyah, pasca ditertibkan oleh Satuan Polairud Bangka Barat.

“Kenapa Berita itu kami sebut hoax dan tidak benar? Karena sudah lama sejak lebaran kemarin tidak ada aktivitas penambangan lagi. Sekarang nelayan bekerja tiap hari di pantai laut sambil berjaga. Satuan Polairud pun ikut bantu berjaga siang malam. Jadi tidak benar jika ada yang mengatakan aktivitas tambang ilegal masih beraktivitas,” bantah dia.

“Begitu pula halnya dengan konflik atau bentrok, tidak ada aktivitas dan tidak ada yang menambang di situ. Jadi kita bingung soal katanya ada bentrok antara penambang dan nelayan. Dan kami memantau, bahwa Sat Polairud Polres Bangka Barat aktif dan rutin memantau kawasan ini,” lanjut Fajli. ( SK )