Erzaldi Rosman Djohan berkunjung ke Parit Tiga,Diskusi kepetani

Daerah237 Dilihat

Ke mana ia melangkah, di mana pun tempatnya, di situ ia menjejakkan manfaat. Memberi ilmu, membagikan pengalaman. Hal itulah yang selalu ditinggal Erzaldi Rosman dalam setiap diskusi yang ia ikuti.

Seperti saat ia memenuhi undangan para petani milenial Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Selasa (15/11/2022). Di ruang terbuka sederhana yakni warung kopi (Warkop) Luci, Pasar Parit Tiga, Erzaldi banyak menerima cerita dari petani tentang perkembangan dunia pertanian di kecamatan itu.

Pertemuan bersama Gubernur Bangka Belitung (Babel) periode 2017-2022 yang berlangsung sekitar satu setengah jam tersebut, banyak menginspirasi para petani milenial, sekaligus pengusaha yang ada pada diskusi warkop itu. Hal ini diakui Sugia, pebisnis minuman teh segar “Teh Tayu”.

“Kami senang Bapak Erzaldi hadir kongkow-kongkow bersama kami, dan menyapa masyarakat di kopitiam Luci. Kami berdiskusi soal UMKM potensi pariwisata,” katanya usai diskusi.

Ia bersama rekan-rekan petani milenial lainnya banyak menjelaskan potensi-potensi yang akan memberikan dampak perekonomian yang luar biasa. Beberapa diantaranya tanaman durian, holtikultura, agrobisnis, kemudian tentang kemasan pariwisata yang mampu memikat pihak luar.

“Beliau (Erzaldi) sangat support, dengan permasalahan yang ada seperti pupuk dan pakan banyak yang harus kita impor. Harusnya ada dukungan pemerintah untuk mensubsidi supaya bisa bertahan, dan bersaing,” katanya.

Sebagai salah satu solusi yang disepakati oleh Erzaldi bersama para petani milenial dan pengusaha, akan dimaksimalkannya teknologi sebagai sumber produksi, pemasaran, maupun pengiriman. Jika hal ini berjalan, cost atau biaya yang besar sebagai daerah kepulauan dapat ditekan, sehingga investor pun akan menarik untuk berinvestasi.

“Apalagi mengingat kita ini pulau, jadi semua kena biaya untuk jalur distribusi barang sampai ke konsumen. Aplikasi pupuk dan teknologi penting untuk petani belajar canggih. Jadi, diharapkan petani milenial akan lebih mudah melaksanakannya, tapi tetap berkaca dengan petani senior,” katanya