Kabar Babel Online
BANGKA BARAT — Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke 43 tahun, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka Barat menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Gelora, Kecamatan Mentok, Rabu pagi ( 18/10/2023 ).
Menurut Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Bangka Barat Havita Dwi Anggasari, GPM yang dilaksanakan hari ini merupakan program Badan Pangan Nasional (Bapanas) bertujuan untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan.
“Jadi karena diinisiasi Bapanas, untuk anggarannya pun dari mereka. Kegiatan GPM ini sudah dua kali kita gelar tahun 2023 ini, yang pertama itu tanggal 26 Juni kemarin,” kata Havita.
Havita mengatakan, bila GPM pertama digelar untuk mengantisipasi lonjakan harga pada Hari Raya Idul Adha, maka kegiatan kali kedua ini dalam rangka Hari Pangan Sedunia ke – 43 atau World Food Day yang langsung diinstruksikan oleh Bapanas.
Kegiatan ini juga menurut dia guna menyikapi kondisi harga pangan sekarang ini, terutama komoditi beras yang menunjukkan tren terus menanjak naik dan menjadi salah satu faktor penyebab inflasi di Babel.
Karena itu pihaknya menggelar GPM dengan menggandeng Perum Bulog dan beberapa distributor, salah satunya ID Food.
“Jadi kita hadirkan pangan-pangan yang memang banyak berkontribusi dalam stabilitas harga. Jadi masyarakat bisa mengakses pangan dengan harga yang wajar,” imbuhnya.
Harga pangan di bawah harga pasar ditawarkan di GPM, antara lain beras premium, medium, minyak goreng, telur, dan gula pasir.
“Juga daging ayam, telur, bawang merah dan putih, cabai dan sayur-mayur lainnya. Contoh beras premium, per lima kilogram Rp 65 ribu, jadi per kilo Rp 13 ribu. Di pasaran sampai Rp 14.500 bahkan Rp 15 ribu,” jelasnya.
Gerakan Pangan Murah disambut masyarakat dengan antusias. Bahkan mereka rela datang sejak awal dan mengantre untuk mendapatkan sembako murah tersebut.
Seperti yang diungkapkan seorang ibu rumah tangga, Sari ( 52 ) dari Gang Cek Daud, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Mentok.
Dia tidak mau ketinggalan memanfaatkan kesempatan langka ini untuk membeli berbagai kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, walaupun perbedaan harganya menurut dia tidak terlalu jauh.
“Harganya memang beda tipis ya dari pasaran, tapi lebih murah sedikit. Ya jelas, sangat membantu masyarakat. Kalau bisa diadakan lagi kegiatan seperti ini, jangan sekali-sekali saja. Misalnya beberapa bulan ke depan bisa diadakan lagi,” harap dia.
Sumber:( SK )