Pemdes Sekar Biru Mendukung Bunda Paud Tunas Bangsa Dalam Kegiatan Bercocok Tanam Bersama Anak Anak

Daerah660 Dilihat

Kabar Babel Online–Bunda PAUD Desa Sekar Biru dan pengurus Perpustakaan Desa, menginisiasi kegiatan bercocok tanam dengan anak-anak Paud Tunas Bangsa, untuk menanamkan rasa cinta lingkungan, mengajarkan pentingnya gizi seimbang, serta mengenalkan prinsip ketahanan pangan sejak dini. Rabu 08/10/2025.

Kegiatan yang dipandu langsung oleh Bunda Paud. Keceriaan terpancar di wajah anak-anak Paud Tunas Bangsa, saat mereka ikut serta dalam kegiatan penanaman sayuran, seperti Tomat dan lainnya.

Kegiatan tersebut sangat didukung Pemerintah Desa Sekar Biru, karena yang dilakukan adalah program literasi hijau dan gerakan belajar riang, serta melibatkan anak-anak untuk berpartisipasi aktif dari menggali tanah hingga menyiram bibit.

Seperti yang disampaikan Kepala Desa Sekar Biru Munarfarzah (Bonar), bahwa Bunda PAUD perkenalkan Tanam Pohon Sejak Dini. Menjaga alam bisa dimulai dengan langkah kecil sejak usia dini. Hal inilah yang ditanamkan Bunda PAUD Desa Sekar Biru, yang turun langsung menggandeng anak-anak Paud Tunas Bangsa, untuk menanam Sayuran, seperti Tomat dan lain-lain.

“Saya mendukung kegiatan seperti ini. Bahwa menanam pohon sejak dini akan mengembangkan rasa cinta anak kepada alam. Melihat bagaimana pohon tumbuh dan berkembang akan menghasilkan kegembiraan tersendiri bagi anak-anak,” kata Bonar.

“Tadi saya lihat mereka menanam pohon di pekarangan Paud, pastinya untuk mengajarkan anak-anak untuk memanfaatkan pekarangan untuk menanam pohon. Hal seperti itu bisa membuat anak-anak akan mencintai lingkungan,” ujar Bonar.

Bonar menjelaskan, Pembelajaran untuk anak usia dini yang penuh sukacita tersebut tentu sejalan dengan program kerja Pokja PAUD. Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi alam yang bertujuan memperkenalkan dunia pertanian kepada anak-anak sejak usia dini.

“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dan lingkungan sekitar sejak dini. Dengan melibatkan anak-anak dalam proses penanaman hingga panen nantinya, mereka bisa belajar lebih banyak tentang tanaman dan bagaimana mereka tumbuh,” jelas Bonar.

Kegiatan ini juga dapat menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak-anak, sekaligus memperkuat kedekatan antara pendidikan formal dan pendidikan lingkungan.

Bonar berharap bahwa melalui kegiatan semacam ini, anak-anak bisa lebih mengenal proses bercocok tanam dan menghargai pentingnya pertanian bagi kehidupan sehari-hari.

Semoga kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak untuk terus belajar dan menghargai alam di sekitar kita,” tutur Bonar.(Red).