Proyek Pembangunan Jalan di Duga Asal Jadi, Sementara PUPR Kepahiang Tutup Mata

Kabar Kepahiang

Pelaksanaan proyek program pembangunan infrastruktur jalan lingkungan, untuk meningkatkan badan jalan dari Lapen ke Hotmix diduga Proyek siluman karena tanpa papan nama, berlokasi di Desa Bandung Baru, Kecamatan Kabawetan, Kepahiang.

Hasil investigasi wartawan berdasarkan laporan masyarakat Senen 30 Januari 2024, memperlihatkan Proyek pembangunan jalan yang diduga asal jadi.

Hal ini jelas menyimpang dari Keterbukaan Informasi publik (KIP) Perpres Nomor 54 Tahun 2010, dan Nomor 70 Tahun 2012, yang mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara, atau APBD wajib memasang papan nama proyek dan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana, serta nilai kontrak, dan jangka waktu pengerjaannya.

Persoalan ini masih banyak ditemukan di lapangan. Meski sudah sering dipersoalkan oleh publik maupun masyarakat tapi tidak pernah ada teguran dari dinas, sepertinya Perpres itu tidak berlaku di Kabupaten Kepahiang.

Proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama diduga indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besaran anggaran dan sumber anggarannya.

Menilai dan berkesimpulan bahwa Dinas PUPR Kepahiang lemah dalam pengawasan, Papan informasi tersebut adalah sarana wahana informasi untuk masyarakat yang perlu disampaikan sehingga tidak timbul kecurigaan atau rawan korupsi pihak lain.

Belum diketahui secara pasti siapa pelaksana pekerjaan jalan hotmix tersebut, Mengingat di sekitar lokasi tidak dijumpai papan nama proyek dan berapa ketebalan hotmix tersebut dengan Dugaan ketebalan kurang dari Rab mau spek.

Kuat dugaan Pengaspalan jalan ini baru saja kelar dikerjakan, dan lebih Parahnya lagi, pekerjaan ini terkesan asal jadi, diduga pekerjaan pengaspalan ini menggunakan aspal jenis Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC ).

Sementara Kepala Desa Bandung Baru, menyampaikan bahwa papan merek tidak Pernah Terlihat sejak Berjalan nya Pembagunan jalan tersebut.

“Pembangunan jalan seperti ini di Desa Bandung Baru sangat di Sayangkan, dengan Nilai Dana Sekitar Satu Milyar Rupiah dengan panjang jalan berkisar 860 Meter, jelas ini tidak Berkuwalitas, terhitung asal – asalan saja. Saya selalu kepala Desa tidak tau ini proyek siluman dari mana,” Ungkap Kades.

Dari hasil pantauan Wartawan dilokasi kegiatan tersebut terlihat kasat mata, hamparan hotmix diduga asal-asalan, tidak sesuai standar operasional dan ada bagian tepi aspal yang sudah hancur serta pengerjaan (SOP) serta lemahnya pengawasan dari pihak terkait.
Pasalnya di lapangan banyak dijumpai Lapis Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) banyak Pengausan kerusakan yang terjadi karena agregat yang berasal dari material yang tidak tahan aus agregat berbentuk bulat dan licin.

Diduga Jumlah passing kurang maksimal. Jumlah passing di lapangan lebih sedikit dari saat trial maka tingkat kepadatan berkurang (density). Seperti yang diketahui density minimal sesuai spesifikasi adalah 98%. Jika kurang dari itu akan dikhawatirkan lapisan air tidak 100% kedap air. Air akan masuk ke struktur pondasi dan lama kelamaan akan menyebabkan kerusakan aspal.

Namun sangat disayangkan ketika pekerjaan yang menggunakan anggaran APBD tahun 2023.

Terkesan pekerjaan yang semestinya harus diawasi atau dengan kata lain ada keengganan dari pihak Dinas untuk melakukan pengawasan yang sudah menjadi tanggung jawab atau tupoksinya.

Kami juga berhak tahu berapa anggarannya, dikerjakan CV apa, gerutunya. Apa selama ini cukup hanya membodohi rakyat
Sampai berita ini di turunkan, belum ada yang terkonfirmasi, sedangkan dari dinas PUPR belum memberikan jawaban meskipun setelah dihubungi melalui telepon dan Watsaap.(And).