Dua Warga Desa Telak Yang Kabarnya Hilang di Temukan di Pulau 7

Berita692 Dilihat

BANGKA BARAT — Setelah beberapa hari tidak ada kabar setelah pergi ke Kepulauan Riau, Haris alias Bujang ( 43 ) bersama anak laki – lakinya Iqbal Farefi ( 20 ) berhasil ditemukan anggota Sat Polairud Polres Bangka Barat dan personel KP XXVIII-2001 Dit Polairud Polda Kepulauan Babel, Jumat ( 4/8/2023 ).

Dua warga Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat ini sebelumnya dilaporkan hilang. Mereka ditemukan di Pulau 7, Provinsi Kepulauan Riau dalam keadaan selamat dan sehat.

Kasat Polairud Polres Bangka Barat IPTU Sugianto mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari Fitriani yang mengaku hilang kontak dengan suami dan anak laki – lakinya itu.

Menurut dia awalnya suami dan anak Fitriani pada Senin 24 Juli 2023 berangkat dari Belinyu menumpang Kapal Bukit Raya menuju Provinsi Kepri untuk membeli perahu pompong.

“Kemudian pada Rabu tanggal 26 Juli Haris dan Iqbal Farefi memberi kabar kepada istrinya bahwa mereka sudah tiba di Kepri,” jelas Sugianto.

Selanjutnya pada Selasa 1 Agustus sekira pukul 14.00 WIB Haris dan putranya bertolak dari Tanjung Ambat, Desa Tajur Biru, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri menuju Pulau Bangka menggunakan perahu pompong.

“Mereka itu sekira pukul 20.03 WIB hari Selasa itu sempat mengabari telah berangkat ke Bangka. Perkiraannya Rabu tanggal 2 Agustus mereka sudah tiba di Bangka. Namun selanjutnya tidak ada kabar lagi,” kata Sugianto.

Setelah tidak lagi mendapat kabar, istri Haris pun melapor ke Polairud yang langsung bergerak melakukan pencarian.

“Tim penyelamat dari Sat Polairud Polres Bangka Barat segera dikerahkan setelah menerima laporan tentang orang hilang ini. Dengan berbekal tekad dan koordinasi yang baik, tim berhasil melacak dan menemukan kapal serta korban-korban ini,” ujarnya.

Menurut Kasat Polairud, kedua orang tersebut ditemukan di Pulau 7 Provinsi Kepri. Mereka terdampar di pulau tersebut karena mesin perahu mereka mengalami kerusakan, ditambah lagi handphone dalam keadaan mati sehingga tidak bisa memberi kabar.

“Keberhasilan ini sekali lagi menunjukkan pentingnya peran Sat Polairud dalam menjaga keselamatan para pelaut dan pengguna perairan. Mereka tidak hanya bertugas menjaga pelayaran di laut, tetapi juga berperan sebagai penyelamat dalam situasi darurat seperti ini,” kata Sugianto.

Namun Kasat Polairud menghimbau pentingnya para nelayan memeriksa kelengkapan dan kesiapsiagaan saat berlayar. Hal itu demi keselamatan mereka sendiri saat sedang melaut. ( SK )