Dua Pekerja Tambang Timah Tertimbun Tanah

Berita3695 Dilihat

Bangkaselatan,Kabar Babel

Dua dari empat unit tambang pasir timah milik PT Timah Tbk di kawasan Air Lelai Tambang 10 Desa Kepoh, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telan dua korban jiwa akibat tertimbun tumpukan tanah longsor, Selasa (10/1/2023) siang.

Dua korban tersebut diketahui berinisial Jn dan Bw warga Toboali, yang merupakan pekerja tambang milik PT Timah Tbk. Jenazah kedua korban sebelum diserahkan kepada pihak keluarga, dibawa ke Rumah Sakit Pusyandik Toboali.

Salah satu rekan kerja korban, Lili menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 WIB saatnya waktu istirahat siang untuk makan siang. Hanya saja, kata Lili, empat orang rekan kerjanya yakni Jn, Bw, Za dan Yn saat itu masih berada di lubang camui (lubang tambang_red) dengan kedalaman lebih kurang belasan meter.

“Jarak lubang camui antar unit tambang berdekatan karena tambang yang kami kerjakan ini milik PT Timah. Tumpukan tanah berupa pasir yang berada diatas lubang camui tiba-tiba longsor dan kemudian langsung menimpa setengah badan Jn dan Bw, sementara Yn dan Za berhasil melarikan diri sembari berteriak minta pertolongan,” kata Lili.

Lili menambahkan, awalnya kedua orang rekan kerjanya (Jn dan Bw) tersebut baru setengah badan tertimbun tanah longsor. Namun, saat mereka akan menarik tangan kedua rekannya tersebut tiba-tiba tumpukan tanah kembali longsor, hingga akhirnya kedua rekannya ikut tertimbun ke dalam lubang camui dengan kedalaman lebih kurang belasan meter.

“Tumpukan tanah diatas lubang camui dua kali longsor. Longsor pertama baru setengah badan tertimbun. Lalu dengan sekejap, hitungan detik tumpukan tanah diatas lubang camui kembali longsor dan langsung menimbun seluruh badan Jn dan Bw hingga masuk ke dalam lubang camui,” jelas Lili dengan mata berlinang mengingatkan atas peristiwa yang dialami kedua rekan kerjanya tersebut.

Menurutnya, kedua orang rekan kerjanya (Jn dan Bw) panik saat melihat tanah longsor yang pertama sehingga mereka berlari ke arah tumpukan tanah yang longsor, sementara Yn dan Za berlari ke arah yang tidak ada tumpukan tanah longsor.

“Saat kejadian tanah longsor yang pertama saya sedang istirahat makan siang di dekat pondok yang tidak jauh dari lubang camui. Tiba-tiba ada suara teriakan seperti minta tolong dari arah lubang camui. Lalu saya bersama beberapa rekan kerja lainnya langsung berlari ke arah lubang camui, begitu kami tiba di dekat lokasi lubang camui kondisi Jn dan Bw baru setengah badan tertimbun tanah,” ujar Lili.

Pasca dari kejadian, lanjut Lili, jenazah kedua rekannya tersebut langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Pusyandik Toboali. Setelah itu baru diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Sebelum dibawa ke Rumah Sakit Pusyandik, Jn dan Bw sudah meninggal dunia karena akibat tertimpa dan tertimbun tanah longsor. Pencarian terhadap keduanya, kami dibantu dengan menggunakan 2 unit alat berat,” ujarnya seraya merasa tidak menyangka sama sekali bahwa hari Selasa ini, kedua rekan kerjanya tersebut akan pergi untuk selama-lamanya.

Sementara, Kepala Bidang Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, turut berduka atas peristiwa yang dialami oleh dua orang pekerja tambang di perusahaannya tersebut.

“Saat ini, perusahaan dalam kondisi berbela sungkawa atas peristiwa yang terjadi. Karena itu, pikiran dan doa kami untuk korban dan keluarga yang ditinggalkan,” kata Anggi.

 

 

Sumber:Tom/CMNnews.id